breaking news Baru

Menyerbu SMAN 1 Terbanggi Besar, 63 Pelajar SMKN 2 Terbanggi Besar Diamankan Polisi

Lampung Tengah, Buana Informasi TV – Puluhan pelajar SMKN 2 Terbanggi Besar menyerbu SMAN 1 Terbanggi Besar, Kamis (1/2/2024).

Sedikitnya 63 pelajar SMKN 2 Terbanggi Besar yang diamankan polsek setempat.

Setelah ditelusuri, penyerangan tersebut dipicu motif balas dendam terkait perkelahian siswa yang terjadi dua hari lalu.

Berdasarkan informasi di lokasi, sejumlah kaca di gedung lantai 2 SMAN 1 Terbanggi Besar pecah akibat lemparan batu.

Kedua pihak sekolah pun memutuskan untuk menghentikan aktivitas belajar.

Terlihat sejumlah personel TNI dan Polri masih berjaga di area sekolah.

Di tempat lain, 63 siswa yang diduga menjadi pelaku penyerangan dikumpulkan Polsek Terbanggi Besar di ruang aula SMKN 2.

Puluhan batu dan ponsel siswa diamankan sebagai barang bukti.

Polisi pun mendapati seorang siswa membawa knuckle atau tinju besi.

Hingga pukul 13.15 WIB, para pelaku penyerangan masih didata dan dimintai keterangan.

Haryono, Kepala SMAN 1 Terbanggi Besar, mengatakan, pihaknya sudah melakukan mediasi atas peristiwa penyerangan tersebut.

Dia menyebut, pemicunya adalah balas dendam dari aksi perkelahian yang terjadi dua hari yang lalu.

“Sebelumnya ada perkelahian antarsiswa sampai ada yang luka. Masalahnya sudah selesai, tapi terungkit kembali dan terjadi balas dendam,” ujarnya.

Haryono mengatakan, kedua belah pihak telah menjalin kesepakatan.

Ia menyebut, segala kerugian yang ditimbulkan akibat penyerangan akan diganti sepenuhnya oleh pihak SMKN 2 Terbanggi Besar.

“Selain kaca pecah, lemparan batu merusak beberapa motor siswa. Bahkan ada guru yang luka lecet akibat kena timpuk waktu proses KBM,” katanya.

Kapolsek Terbanggi Besar Kompol Edi Qorinas mengatakan, saat ini kondisi di kedua sekolah sudah kondusif.

Pihaknya juga tengah menginterogasi para pelaku penyerangan.

Edi mengatakan, pihaknya tak ragu-ragu melakukan penegakan hukum.

“Kita mendorong sekolah untuk memberikan sanksi yang tegas untuk pelaku penyerangan,” ujar Edi. (**/red)