breaking news Baru

Respons Mentan Soal Food Estate Singkong yang Dikritik Anies Tak Menghasilkan

Nasional, Buana Informasi TV - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menilai program food estate hanya merusak lingkungan dan tidak menguntungkan serta hanya menguntungkan kroni.
"Food estate singkong yang menguntungkan kroni, merusak lingkungan dan tidak menghasilkan. Ini harus diubah," ujar dia dalam Debat Ketiga Capres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) semalam.


Sebagai informasi, proyek food estate singkong merupakan penugasan kepada Kementerian Pertahanan yang berlokasi di Kalimantan Tengah (Kalteng).


Menanggapi kritikan tersebut, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan program food estate yang dijalankan baik oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Pertahanan berhasil dan masih berjalan. Ia juga mengatakan lahan food estate tersebut berhasil ditanami untuk jagung dan singkong.


"Sudahlah pertanian itu bukan untuk diperdebatkan. Kemarin 600 hektare itu kita sudah tanami jagung, berhasil kan, singkong juga. Sementara kita tanami ini luasnya cuma 600 hektare. Yang kami rawat ini ada 7,4 juta hektare Artinya hanya 0,08%" katanya ditemui di Waskita Rajawali Tower, Jakarta Timur, Senin (8/1/2024) kemarin.


Amran menegaskan persoalan pertanian bukan hal yang harus diperdebatkan. Tetapi baiknya memang dikerjakan kemudian dibuktikan dengan hasil.


"Buktinya jagung sudah umurnya 2 bulan seumur jabatan saya tumbuh subur," jelas dia.


Dia juga menyayangkan adanya pihak yang menyebut bahwa program food estate disebut ditanam pakai pot. Menurutnya hal itu tidaklah benar.


"Ada kemarin lagi yang memelintir itu katanya ditanam di atas pot itu kelihatan di atas videonya bukan di atas pot itu. Kemarin kita uji coba penyesuaian iklim karena bibitnya baru kemudian bibit baru kita tanam di tempat yang baru jadi kita menyesuaikan mengecek ternyata berhasil dan intinya berhasil," terang dia.


Adapun sentilan yang disampaikan Anies soal food estate singkong ditujukan kepada calon presiden nomor urut 2 yakni Prabowo Subianto yang juga merupakan Menteri Pertahanan.


Pada 2020 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menugaskan beberapa kementerian untuk menggarap Proyek Lumbung Pangan Nasional (food estate) di Kalimantan Tengah (Kalteng). Nah, proyek ini ditugaskan kepada Kementerian Pertanian, Kementerian Pertahanan, Kementerian PUPR, dan BUMN.


Kala itu, Prabowo mengatakan Kementerian Pertahanan sendiri dapat jatah untuk mengelola tanaman singkong, sementara Kementerian Pertanian komoditas lainnya seperti padi. Proyek itu rencananya dikerjakan pada 2021 di atas luas lahan 30 ribu hektare (ha). Kemudian diharapkan terus meningkat 1,4 juta ha 2025.


Pada 2021, Prabowo pernah meninjau lokasi pengembangan Food Estate komoditi Singkong yang berada di Desa Tewaibaru, Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas. Saat itu, pengembangan lahan food estate singkong baru 634 ha dan yang sudah ditanami singkong seluas 32 ha.


Pada 11 Desember 2023 lalu, untuk memastikan program food estate berjalan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Muhammad Herindra meninjau kegiatan food estate berupa tanaman jagung di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.


Amran mengaku optimis lahan jagung seluas 600 hektare (Ha) di food estate dapat ditangani dengan baik terutama melalui kolaborasi yang kuat antara Kementan dan Kemenhan.


"Food estate ini untuk masa depan anak cucu kita, untuk generasi kita ke depan. Ini adalah kontribusi kita dalam memberi pangan masyarakat dunia. Ini mimpi besar kita, mimpi besar Bapak Presiden, juga mimpi besar Kemenhan. Saya optimis karena semua on progres, saya optimis segera bisa ditangani," kata Amran dalam keterangan tertulis, Senin (11/12/2023). (**/red)