breaking news Baru

Bakal Komplek Perkantoran Pemprov Lampung Dan RS Bandar Negara Husada Di Kota Baru Kini Kian Terbengkalai Dan Suram

Bandar Lampung, Buana Informasi TV - Bakal komplek perkantoran pemerintah Provinsi Lampung yang berlokasi di Kota Baru Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan nasibnya hingga kini kian terbengkalai dan suram.

Akses jalan menuju Kota Baru yang dimulai dari kampus Institut Teknologi Sumatra (Itera) telah mulai diperbaiki dengan rigid beton namun belum selesai sampai ke Kota Baru, di lokasi Kota Baru kondisi jalan masih berupa kerikil-kerikil aspal, Rabu (1/11/23.

Pada bakal gedung Pemprov Lampung itu kondisinya memprihatinkan, terlihat cat berwarna putih mulai pudar, lantai dipenuhi dengan pecahan kaca biru yang berceceran. Ditemukan tali-tali plafon dari karet berserakan, ditemukan sampah-sampah botol minuman ringan makanan ringan dimana-mana, pada dinding penuh dengan coretan pilok dengan tulisan dan gambar yang tidak senonoh.

Kemudian atap plafon jebol, bekas lampu yang berserakan. Keadaan gedung begitu kotor, tembok-tembok yang jebol di berbagai sudutnya, disekeliling gedung banyak tumbuhan liar serta tanaman singkong.

Kondisi tak jauh berbeda juga tampak di bakal gedung DPRD Provinsi Lampung, bangunan yang begitu besar masih menggunakan semen kasar sehingga warna gedung terlihat hitam. Keadaannya juga terlihat kotor, di sekitar gedung di tanami oleh warga dengan tanaman singkong. Keadan serupa juga terlihat di bakal gedung Masjid Agung dan balai adat, belum juga diperbaiki dan belum dipergunakan.


Di lokasi Kota Baru hanya RSUD Bandar Negara Husada, rumah susun, kemudian kantor satuan tugas (Satgas) BPKAD Provinsi Lampung yang aktif dipergunakan. Selain itu, kondisi Kota Baru masih penuh ditanami dengan tanaman singkong oleh warga.

Dijaga 24 Jam, Kerap Dikunjungi Youtuber

Salah satu Satgas BPKAD provinsi Lampung Surpiyadi mengatakan, bahwa pihaknya melakukan penjagaan aset daerah tersebut selama dua puluh empat jam.

"Jadi kami dibuatkan regu, dari satu regu itu berisi enam orang menjaga dua puluh empat jam, dan kami ada lima regu," kata dia saat dimintai keterangan di kantor satgas Kota Baru, Selasa (31/10/2023).


Penjagaan yang dilakukan oleh pihak Satgas salah satunya agar aset daerah Pemprov Lampung tersebut tetap aman.

"Sering ada youtuber masuk kesini viral-viralin gitu angker, gak izin dulu sama kami," kata dia.

Ia mengatakan, pada lokasi tanah Kota Baru tersebut memang ditanami tanaman perkebunan seperti singkong oleh masyarakat baik berasal dari sekitar wilayah Kota Baru atau bahkan masyarakat yang tinggal cukup jauh dari lokasi Kota Baru.

"Masyarakat ada yang menyewa ada yang tidak. Kalau menyewa itu sebesar Rp3.000.000 satu hektar selama satu tahun, dan masyarakat udah kami sarankan supaya menyewa, karena inikan tanah negara," jelasnya.

Lebih lanjut dirinya mengeluhkan soal pembayaran gaji para Satgas yang kerap telat dan dibayarkan selama 3 bulan sekali.

"Iya gaji kami ini hanya Rp1.000.000 perbulan, jadi ya kurang kalau masalah gaji, untuk rokok, makan bensin," kata dia.

 

Salah satu petugas keamaan yang berjaga di RSUD Bandar Negara Husada yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa rumah sakit tersebut telah beroperasi sejak tahun 2016 dan ia mengaku bahwa hampir tiap hari rumah sakit itu dikunjungi oleh para pasien yang berasal dari sekitaran Kota Baru.

"Iya tiap hari sih ada mas, paling 3-5 pasien itu ada kok, kita beroperasi 24 jam," terangnya saat dimintai keterangan Rabu (1/11/2023).


Namun saat ditanya lebih lanjut apakah pernah di rumah sakit tersebut dalam satu hari tanpa pasien ia mengatakan bahwa pernah namun dalam rentan waktu yang tidak terlalu sering.

"Pernah kadang-kadang tapi ya gak sering, tiap bulan kita pasti ada pasien. Kalau yang rawat inap disini paling 3-5 orang dan itu gak lama sekitar 2-3 hari mereka sudah pulang, karena sakitnya itu ya kegigit ular, kena pacul, kecelakaan, ya sakit-sakit ringan karena warga sekitar," ujarnya.

Di Rumah Sakit tersebut kata dia, memiliki ratusan petugas yang siap berjaga selama 24 jam. Ruang rawat inap juga tersedia cukup banyak dengan ratusan kamar namun sepi pasien.

"Ya kalau operasi disini itu seringnya operasi patah tulang masang pen, pernah juga operasi lahiran Sesart," ungkapnya.


Rumah sakit tersebut kata dia, sempat penuh pada 2020 karena dipergunakam untuk isolasi pasien covid-19. "Kalau dulu sampai pasienya kabur-kabur, tapi karena ada yang jaga jadi aman," ungkapnya.

Sedangkan berdasarkan pantauan di lokasi sekitar pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB keadaan rumah sakit tersebut terlihat cukup sepi hanya terlihat kendaraan motor dan mobil milik petugas rumah sakit. Tidak nampak terlihat adanya satupun pasien yang masuk registrasi ataupun keluar dari rawat jalan. Hanya terlihat satu persatu petugas rumah sakit yang mulai pulang ketempat tinggal masing-masing.

Gedung di rumah sakit tersebut terdiri dari gedung rawat inap, gedung adminstrasi, gedung pos satpam. Terdapat sebanyak 3 mobil ambulan di rumah sakit tersebut.

Sebagai informasi, dilansir dari situs Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional, proyek Kota Baru ini dimulai di akhir masa kepemimpinan Gubernur Sjahroeddin ZP pada tahun 2014.

Pembangunan area perkantoran pemerintahan ini menelan anggaran hingga Rp 1,2 triliun dari anggaran tahun 2013 dan 2014 yang ditetapkan melalui perda nomor 13 tahun 2013. Total luas lahan mencapai 1.300 hektare yang merupakan bekas lahan perkebunan karet PTPN VII.


Pembangunan kantor gubernur dianggarkan sebesar Rp72 miliar. Kemudian gedung DPRD Rp46 miliar, masjid agung Rp20 miliar, dan balai adat Rp1,5 miliar. (**/red)