breaking news Baru

Konsumsi BBM Berkualitas Di Lampung Meningkat Khususnya BBM Jenis Gasoline

Bandar Lampung, Buana Informasi TV - Masyarakat Lampung saat ini semakin sadar betapa pentingnya penggunaan bahan bakar minyak (BBM) kendaraan berkualitas dan ramah lingkungan.

Hal ini khususnya BBM jenis gasoline. Hal ini menjadi indikator jika masyarakat Lampung semakin peduli terhadap lingkungan.

Sales Area Manager Retail Lampung, Bagus Handoko, mengatakan Pertamina mencatat adanya peningkatan konsumsi BBM, khususnya pada produk dengan Research Octan Number (RON) di atas 90 yaitu Pertamax RON 92 dan Pertamax Turbo RON 98.

"Kami mencatat adanya peningkatan konsumsi untuk kedua produk Pertamax dan Pertamax Turbo, khususnya di wilayah Lampung. Peningkatan Pertamax berkisar 11 persen, sementara Pertamax Turbo meningkat 41 % di bulan Januari hingga Juli,” terang Bagus.

Area Manager Communication, Relation and CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan menambahkan konsumen memilih Pertamax dan Pertamax Turbo karena memiliki kelebihan dari masing-masing produknya.

 

Selain menghasilkan pembakaran yang sempurna, Pertamax juga memiliki kelebihan lainnya berkat formula PERTATEC (Pertamina Technology), formula zat aditif yang memiliki kemampuan untuk membersihkan endapan kotoran pada mesin.

“Sehingga mesin jadi lebih awet, menjaga mesin dari karat serta pemakaian bahan bakar yang lebih efisien," kata Nikho.

Pertamax Turbo juga dilengkapi dengan formula PERTATEC (Pertamina Technology) dan Ignition Boost Formula. 

 

Sebuah formula yang dirancang untuk menjaga mesin dari karat, membuat mesin lebih tahan lama.

“Dengan demikian pemakaian bahan bakar jadi lebih efisien, juga meningkatkan akselerasi kendaraan,” jelasnya.

Produk Pertamax Series merupakan produk yang ramah lingkungan karena kandungan sulfur yang rendah sehingga buangan gas emisi dengan karbon lebih sedikit.

Pertamina menghimbau konsumen agar memilih bahan bakar yang tidak hanya sesuai dengan jenis kendaraan, tetapi juga telah memenuhi standar lingkungan yang berlaku di Indonesia. (**/red)