breaking news Baru

Disnakkeswan Lampung Selatan Salurkan 8 Ribu Vaksin LSD

Lampung Selatan, Buana Infromasi TV - Disnakkeswan (Dinas Peternakan dan kesehatan Hewan) Lampung Selatan salurkan 8 ribu dosis vaksin LSD kepada peternak atau jelantik setempat.
Disnakkeswan Lampung Selatan sudah mendapat vaksin LSD dari pemerintah provinsi 8 ribu dosis vaksin.

Sebelumnya, Dinas Peternakan dan kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Lampung Selatan mengusulkan penambahan dosis vaksin LSD sebanyak 25 ribu.
Kepala Disnakkeswan Lampung Selatan Rini Ariasih saat ini pendistribusian vaksin LSD sedang berjalan.

"Kami sudah mengambil 8 ribu dosis vaksin dari 25 ribu vaksin yang diusulkan. Pendistribusiannya masih berjalan," kata Rini, Sabtu (17/6/2023).
"Kemarin di Tanjung Sari dan Kalianda, sudah kami distribusikan. Kebetulan saya datang langsung untuk memastikan pendistribusian tersalurkan tepat sasaran," tuturnya.

Rini merinci jumlah vaksin LSD yang akan dibagikan di Lampung Selatan, yakni Kecamatan Jatiagung 1000 dosis, Natar 500 dosis, Tanjung bintang 500 dosis Sidomulyo 500 dosis.

Kemudian, lanjut Rini, di Kecamatan Ketapang 500 dosis, Candipuro-waysulan 500 dosis, Merbau Mataram 500 dosis, Kalianda 200 dosis
Selanjutnya di Kecamatan Palas 250 dosis, Sragi 250 dosis, Tanjung Sari 500 dosis, Penengahan Bakauheni 200 dosis, Katibung 500.

Rini mengatakan pendistribusian vaksin LSD di Lampung Selatan sudah 3 tahap.
Tahap pertama, kata Rini, pihaknya membagikan 300 dosis dan sudah selesai.


Tahap kedua, Rini mengatakan pihaknya membagikan 1000 dosis dan sudah selsai dibagikan semua.
Data vaksinasi LSD, Natar 100, Jatiagung 100, Tanjungsari 100, Tanjung Bintang 300 dosis.

Merbau Mataram 200 dosis, Katibung 100, Candipuro 100 dosis, Sidomulyo 80 dosis, Way Panji 20 dosis, Palas 200 dosis
Jumlah sudah 1300 dosis yang sudah dibagikan atau diberikan kepada hewan ternak di Lampung Selatan.

Kemudian, saat ini, masih berjalan pendistribusian vaksin LSD tahap ke 3 sebanyak 8000 dosis.

Rini mengatakan tentunya menjelang Hari Raya Idul Adha ini, pihaknya memperketat pengawasan, pemantauan.

"Kami akan memperketat pengawasan, pemantauan terhadap kesehatan hewan. Baik di peternak atau jelantik, di pedagang daging sapi, terutama untuk hewan ternak yang untuk dilalulintas kan," kata Rini.
Rini menyebut sampai dengan saat ini belum ada keluhan yang signifikan, terkait dengan pembelian sapi terutama untuk hewan kurban.

Menurut Rini, penjualan daging sapi saat ini masih dalam keadaan normal.
Demikian, kata Rini, begitupula dengan harga sapi sehat siap qurban masih dalam batas harga normal wajar.

"Biasanya pembeli untuk kurban itu belinya dadakan. Artinya membelinya sapinya waktu mendekati hari raya saja. Namun kami terus memantau di lapangan baik, baik di tingkat petani atau peternak dan di penjual," ujarnya. (**/red)