breaking news Baru

Kampanye Pilkada Lampung Barat, Parosil Mabsus Sambangi TPA

Lampung Barat, buanainformasi.tv - Calon bupati (cabup) Lampung Barat nomor urut dua Parosil Mabsus gencar melakukan kampanye Pilkada.

Bukannya mendatangi atau mengumpulkan masyarakat, Parosil Mabsus malah datang ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Lampung Barat.

Mengenakan setelan baju batik emas biru dan celana dasar hitam, Ketua DPC PDIP Lampung Barat itu terlihat hanya datang sendirian.

Tak nampak sedikit pun pasangannya pada Pilkada serentak tahun 2024 ini yakni calon wakil bupati (cawabup) Mad Hasnurin.

Sebagai informasi, TPA itu merupakan TPA satu-satunya di Lampung Barat yang berlokasi di Pekon Bahway, Kecamatan Balik Bukit.

Petahana bupati itu diketahui memang sedang melakukan kunjungan dan ingin melihat proses pengolahan sampah di lokasi itu.

Dalam kesempatan tersebut, Parosil terlihat berbincang dengan para petugas UPT Pemrosesan Sampah mengenai pengelolaan sampah.

Usut punya usut, kunjungan itu merupakan bagian dari kampanyenya dalam menyerukan program unggulan Kabupaten Konservasi.

Menurutnya, Tempat pembuangan sampah (TPS) liar yang kini bertaburan sudah menjadi pemandangan yang lumrah.

Mulai dari tepi jalan, jurang-jurang, sungai, hingga kawasan hutan lindung TNBBS telah terkotori oleh sampah-sampah dari masyarakat.

Betapa fenomena ini menjadi sebuah ironi, mengingat wilayah Lampung Barat sebagian besar merupakan hutan lindung.

Hal inilah yang mendasari Parosil Mabsus untuk mengkampanyekan sekaligus menyerukan program unggulan Kabupaten Konservasi.

Isu lingkungan saat ini menjadi salah satu fokus utama yang akan ditangani oleh Parosil Mabsus beserta pasangannya Mad Hasnurin.

"Kita akan lebih fokus kepada Kabupaten Konservasi. Karena harus diakui, Lampung Barat 73 persennya itu hutan lindung," ujar Parosil.

Kendati begitu, konservasi yang dimaksud bukan hanya sekadar penghijauan, melainkan juga mencakup penanganan sampah yang baik.

"Karena sampah sekarang sudah menjadi masalah, termasuk juga saluran-saluran air, daerah aliran sungai (DAS) akan menjadi perhatian," sebutnya.

"Supaya DAS ini akan mempunyai manfaat yang lebih besar, bukan hanya untuk persawahan, tetapi bisa juga dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari oleh,” terusnya.

Mantan guru honorer itu menilai, dampak positif dari Kabupaten Konservasi tersebut tidak hanya akan dirasakan oleh masyarakat Lampung Barat.

“Tentu seluruh masyarakat Provinsi Lampung tentunya bakal merasakan dampak positifnya dari program ini,” jelasnya.

“Kabupaten tetangga seperti Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan di Provinsi Sumatera Selatan pasti merasakan juga,” tambahnya.

Itulah sebabnya, pria yang lekat dengan sapaan Pakcik tersebut rela mengunjungi TPA Bahway yang identik dengan kotor.

"Kalau dilihat dari kemampuan lahan, kapasitasnya (TPA Bahway) ini kita yakin masih sangat mumpuni," kata Pakcik.

"Artinya, masih mampu untuk menampung sampah dari seluruh masyarakat Kabupaten Lampung Barat," lanjutnya.

Kendati demikian, Pakcik menambahkan, saat jni masih ada beberapa masalah yang dihadapi perihal penanganan sampah di TPA Bahway.

"Yang menjadi masalah sekarang adalah distribusi sampah dari Kecamatan dan Pekon ke lokasi TPA-nya,” tuturnya.

“Termasuk jumlah armada kendaraan pengangkut sampah dan mungkin juga jumlah sumber daya manusianya," lanjutnya.

Pakcik menilai, ke depan mesti ada solusi untuk penataan, perbaikan, dan manajemen kepemimpinan di UPT Pemrosesan Sampah DLH itu.

Ia juga menekankan pentingnya kerja sama dengan sejumlah pihak demi pengelolaan sampah yang lebih baik.

"Mungkin dengan BUMDes, mungkin dengan swasta yang lain bagaimana sampah di Lampung Barat dari masalah menjadi berkah," tandasnya.(**/red)