Bandar Lampung, buanainformasi.tv - Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof Lusmeilia Afriani mengharapkan mahasiswa membela negara dan terus cinta Tanah Air.
Hal itu disampaikan Lusmeilia dalam kegiatan Seminar Bela Bangsa di GSG Unila, Kamis (19/9/2024).
"Mahasiswa Unila juga harus belajar dengan serius serta melakukan hal-hal yang positif. Minimal mereka lebih cepat lulus dan menjadi sarjana," ujarnya saat menjadi narasumber Seminar Bela Bangsa.
Sementara Letkol Tituler Deddy Corbuzier mengatakan, mahasiswa Unila merupakan generasi Z dan sangat dekat dengan teknologi serta memiliki kecerdasan yang tinggi. Namun cenderung mudah mengalami stres.
"Maka bela negara harus dimulai dari mental. Setiap para generasi yang mempunyai cara yang berbeda dalam membela negara," terangnya.
Sekretaris Ditjen Potensi Pertahanan Brigjen TNI Heri Pribadi menambahkan, pihaknya mencatat bahwa era kemajuan teknologi serta keterbukaan informasi.
Sehingga potensi ancaman yang membahayakan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah semakin kompleks.
"Suatu negara dapat hancur oleh bangsanya sendiri, karena hati manusia adalah benteng terakhir oleh suatu bangsa dalam menghadapi berbagai ancaman," kata Heri.
Sehingga medan perang sesungguhnya sekarang ini ada di dalam pikiran dan hati, seperti radikalisme, terorisme.
"Menghadapi dinamika perkembangan dunia menunjukkan kualitas SDM menjadi penentu bagi keberlangsungan hidup suatu bangsa dan negara.
Mahasiswa dapat menjadi agen perubahan dan rule model dalam mengaktualisasi, menyebarkan nilai bela negara kepada lingkungan sekitarnya," pungkasnya.
Kirab Bendera
Sekitar 3.500 mahasiswa Unila menggelar Kirab Bendera Merah Putih sepanjang 2,5 kilometer.
Mereka membawa bendera dengan mengelilingi lingkungan kampus. Adapun teman kirab yakni "Pentingnya Persatuan dan Kesatuan dalam Membangun Bangsa yang Kuat dan Berdaya Saing".
Rektor Unila Lusmeilia Afriani mengatakan, pihaknya menggelar Kirab Bendera Merah Putih sebagai simbol semangat nasionalisme, serta persatuan dan cinta Tanah Air.
"Kami keluarga besar Unila memiliki tanggung jawab moral anak bangsa. Terutama untuk menjaga dan menguatkan rasa persatuan di tengah kebhinekaan bangsa Indonesia," kata Lusmeilia.
Ia mengatakan, pihaknya mengingatkan sangat pentingnya dalam keragaman suku agama dan budaya yang ada di Indonesia.
Dengan harapan tetap satu dalam semangat merah putih semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Pihaknya berharap untuk menuju Indonesia yang penuh kebanggaan. "Kami ingin mengajak kita semua, khususnya generasi muda untuk terus menanamkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap bangsa Indonesia," tambahnya.(**/red)