Lampung Barat, buanainformasi.tv - Sebanyak 31 orang menjadi korban dalam kecelakaan maut bus Ranau Indah di Pekon Simpang Sari, Kecamatan Sumber Jaya, Lampung Barat, Lampung pada Rabu (3/7/2024) sore.
Korban kecelakaan bus masuk jurang tersebut terdiri dari 30 penumpang bus Ranau Indah dan satu pengendara motor yang merupakan warga Lampung Barat.
“Sembilan orang penumpang termasuk sopir dan kondektur bus mengalami luka berat,” ujar Kasat Lantas Polres Lampung Barat, Iptu Samsi Rizal mewakili Kapolres AKBP Ryky, Kamis (4/7/2024).
“Sedangkan satu pengendara motor yang merupakan warga Pekon Simpang Sari, Kecamatan Sumber Jaya bernama Eko meninggal dunia,” sambungnya.
Sementara untuk sisa korban yakni 21 penumpang bus Ranau Indah dikabarkan hanya mengalami luka ringan dan sudah kembali ke kediaman.
Ia melanjutkan, pasca kejadian lakalantas tersebut, sembilan orang korban luka berat yang berada di dalam bus langsung dirujuk ke rumah sakit.
“Lima orang dirujuk ke RS Handayani Kotabumi, satu orang dirujuk ke Bandar Lampung, dan sisanya tiga orang dirujuk ke RS Medika Bukit Kemuning,” sebutnya.
Selain menimbulkan korban, lakalantas yang melibatkan bus Ranau Indah nopil BG 7134 V dan Honda Legenda tanpa nopol itu menimbulkan kerugian materil sebesar Rp 30 juta.
Adapun identitas korban di dalam bus yang mengalami luka berat yakni sopir bus Safarudin (35) warga Kota Batu Kecamatan Waruk Ranau Selatan, OKU Selatan, Sumsel.
Kondektur nis Juhroni (23) Desa Cikentrung Kec. Cadasari Kab. Pandeglang, Banten. Penumpang Oom (70) waega Margamulya Kecamatan Cileles, Lebak, Banten.
Mugni (73) waega Margamulya Kecamatan, Cileles, Lebak, Banten. Kadis Jumiatno (57) warga Simpang Sender Kecamatan, Buay Pematang Ribu Ranau Tengah, OKUS, Sumsel.
Yusuf Ahmat Suhendra (15) warga Hanakau, Kecamagan Sukau, Lampung Barat, Lampung. Selamat (59) waega Simpang Sender Kecamatan BPR Ranau Tengah, OKUS, Sumsel.
Indah (25) warga Sungai Pinang Kecamatan Rambutan, Banyuasin, Sumsel. Agung Triatmojo (26) warga Pekon Gunung Sugih, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat, Lampung.
Dalam hal ini, pihaknya telah memberi imbauan kepada masyarakat terutama pengendara agar tetap meningkatkan kewaspadaan dan hati-hati.
“Kami mengimbau untuk seluruh masyarakat Lampung Barat agar lebih mengedepankan kehati-hatian ketika berkendara,” imbaunya.
“Tingkatkan kewaspadaan dini. Untuk kendaraan berpenumpang, sebelum pergi pastikan kendaraan dalam keadaan yang sehat dan aman,” tambahnya.
Kemudian, lanjut dia, masyarakat juga dituntut untuk selalu mentaati peraturan lalulintas yang ada ketika berada di jalan raya.
“Taati peraturan lalulintas. Dengan menaati itu semua, tentunya kita akan merasa aman dan resiko terjadinya lakalantas pun sedikit,” sebutnya.
Terakhir ia juga memberi pesan kepada masyarakat maupun pengendara agar selalu berdoa ketika ingin berpergian ke luar rumah.
Karena menurutnya, meski sudah berhati-hati, kejadian lakalantas seperti ini bisa terjadi kapan pun dan di mana pun.
“Walaupun kita sudah hati-hati, ada saja pasti orang lain yang lalai dan malah menyebabkan kecelakaan,” ucapnya.
“Maka dari itu kita juga harus selalu berdoa kepada Tuhan agar selalu diberikan perlindungan di mana pun dan kapan pun,” pungkasnya.
Sebelumnya, Sat Lantas Polres Lampung Barat telah membeberkan kronologis kecelakaan maut bus Ranau Indah di Pekon Simpang Sari, Kecamatan Sumber Jaya.
Kasat Lantas Polres Lampung Barat Iptu Samsi Rizal menceritakan, kronologis berawal saat bus Ranau Indah berjalan dari arah Liwa Lampung Barat hendak menuju Sumber Jaya.
“Sesampainya di TKP di jalan menikung menurun, tiba-tiba bus hilang kendali dikarenakan mengalami lepas terot,” ujarnya.
“Sehingga kendaraan tersebut melaju lurus dan setir tidak bisa dibelokan. Kemudian bus menabrak kendaraan R2 yang dikendarai oleh Eko,” sambungnya.
Setelah itu, lanjut Samsi Rizal, bus bersama pengendara motor masuk ke dalam jurang yang kedalamannya diperkirakan 50 meter.
Akibatnya, pengendara motor tersebut meninggal dunia dan enam dari 30 penumpang bus Ranau Indah dirujuk ke puskesmas setempat.
“Sopir atas nama Sapar dan kondektur atas nama Roni termasuk dirujuk karena patah tulang bagian lengan dan kaki,” sebutnya.
“Sedangkan pemotor atas nama Eko yang merupaka warga Pekon Simpang Sari meninggal dunia,” terusnya.
Samsi Rizal menambahkan, pihaknya langsung mendatangi TKP pasca mendapat laporan lakalantas di wilayah tersebut.
“Sat Lantas Polres beserta pihak Polsek Sumber Jaya langsung turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap korban,” jelasnya.
Ia menyebut, bus Ranau Indah dengan Nopol BG 7134 Y itu membawa sebanyak 30 penumpang menuju Pulau Jawa.
Diketahui, sebelum terjun bebas ke jurang, bus yang diketahui berangkat dari Liwa menuju Pulau Jawa itu menabrak seorang petani.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, petani yang ditabrak bus tersebut merupakan warga Pekon Simpang Sari, Kecamatan Sumber Jaya, Lampung Barat bernama Eko (40).
“Bus saat itu datang dari arah Liwa, korban (Eko) muncul dari arah berlawanan mau pulang dari kebun,” beber salah satu warga, Rabu, (3/7/2024),
“Korban ditabrak dan meninggal di tempat. Di lain sisi bus masuk ke dalam jurang yang merupakan perkebunan kopi” singkatnya.
Sebelumnya, sejumlah korban lakalantas bus masuk jurang di Pekon Simpang Sari, Kecamatan Sumber Jaya, Lampung Barat mulai dievakuasi.
Beberapa korban yang mengalami luka berat dievakuasi oleh pihak Polsek Sumber Jaya, Lampung Barat dan warga setempat dengan dibawa ke Puskesmas setempat.
Evakuasi korban lakalantas bus masuk jurang itu dibenarkan langsung oleh Kapolsek Sumber Jaya Lampung Barat, AKP Rekson Syahrul.
“Saat ini korban lagi pada dievakuasi di Puskesmas. Saya juga sedang ikut evakuasi di sini,” ujarnya, Rabu (3/7/2024).
“Untuk informasi selanjutnya nanti kami informasikan. Karena sekarang lagi pada sibuk evakuasi,” sambungnya.
Ia mengaku, pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah penumpang yang mengalami luka berat dan penyebab kecelakaan.
Pihak kepolisian dan warga setempat masih fokus melakukan evakuasi terhadap korban yang menjadi penumpang pada bus itu. (**/red)