Tanggamus, Buana Informasi TV - Akibat hujan deras 10 kecamatan di Kabupaten Tanggamus Lampung dilanda bencana.
Adapun 10 kecamatan yang dilanda becanda itu terdiri dari Kecamatan Pematang Sawa, Semaka, Bandar Negeri Semuong, Wonosobo, Kota Agung Barat, dan Kota Agung.
Selain itu, Kecamatan Limau, Cukuh Balak, Kelumbayan, dan Kelumbayan Barat.
Kabid Penanggulangan BPBD Tanggamus Hendarman mengungkapkan, benca yang ada di 10 kecamatan itu akibat hujan deras yang melanda lokasi tersebut.
"Penyebab bencana yang terjadi di beberapa titik ini memang karena adanya hujan deras di beberapa kecamatan itu," kata Hendarman, Minggu (3/12/2023).
Ia menjelaskan, terjadinya banjir ini juga diakibatkan karena adanya tanggul sungai yang jebol.
Sehingga air dari sungai tersebut masuk ke pemukiman warga yang berada di bantaran sungai.
Ia mengatakan, semua kejadian bencana alam tersebut terjadi pada, Kamis (30/11/2023) lalu.
Dirinya juga menjelaskan, terdapat 16 pekon yang terdampak akibat banjir dan longsor di Kabupaten Tanggamus.
16 pekon tersebut antara lain, Pekon Tanjungan, Betung, Tugu Papak, Sukajaya, Suka Raja, Kacapura, Gunung Doh, Sinar Bangun, dan Campang Turus.
Selain itu pekon lainnya yang terdampak bencana adalah Pekon Negara Batin, Baros, Tanjung Betuah, Pampang, Sukaraja, Putih Doh, dan Tengor.
Hendarman mengatakan, BMKG telah mengeluarkan imbauan waspada akan terjadinya hujan lebat yang disertai angin kencang.
Hendarman juga turut menjelaskan kronologi terjadinya bencana alam di berbagai kecamatan di Kabupaten Tanggamus tersebut.
Kejadian bencana itu bermula pada, 30 November 2023 pukul 01.30 WIB di Kecamatan Pematang Sawa dan Kecamatan Semaka.
Akibat bencana Kecamatan Pematang Sawa itu mengakibatkan, 13 unit rumah rusak berat dan dua sarana ibadah juga ikut terendam banjir.
Selain itu, terdapat dua fasilitas umum seperti sekolah dasar yang juga ikut terendam akibat banjir.
Selain itu terdapat beberapa akses jalan yang terputus karena amblasnya jembatan dan longsor.
Longsor tersebut terjadi di Pekon Tanjungan sepanjang kurang lebih 200 meter dengan ketinggian kurang lebih 1,5 meter.
Selanjutnya, di Kecamatan Semaka terdapat satu jembatan yang juga ikut amblas akibat bencana alam beberapa waktu lalu.
"Di Pekon Sukajaya Kecamatan Semaka juga terdapat satu unit rumah yang tertimbun akibat longsor," kata dia.
Selain itu, di Kecamatan Selama Tanggamus juga terdapat satu tanggul yang tergerus akibat bencana beberapa waktu lalu.
Tanggul yang tergerus akibat bencana alam beberapa waktu lalu itu berada di Sungai Way Tebing Pekon Sukaraja Kecamatan Semaka.
Kemudian terdapat kurang lebih 200 unit rumah yang terendam akibat banjir di Kecamatan Semaka beberapa waktu lalu.
"Untuk di Kecamatan Bandar Negeri Semuong ada kurang lebih 15 rumah warga yang terendam air," jelasnya.
Luapan air tersebut berasal dari Sungai Way Semuong dan jebolnya beronjong di Sungai Way Semaka Tanggamus.
Untuk di Kecamatan Cukuh Balak terdapat lima pekon yang terdampak bencana alam beberapa waktu lalu.
Lima pekon tersebut terdiri dari Pekon Tanjung Betuah, Pampangan, Putih Doh, Tengor, dan Sukaraja.
Di Kecamatan Cukuh Balak sendiri terdapat satu SDN yang berada di Pekon Tanjung Betuah mengalami rusak berat.
Rusak berat ini diakibatkan longsor yang terjadi di lokasi tersebut.
Kemudian, terdapat tujuh rumah warga juga yang turut mengalami rusak berat akibat longsor beberapa waktu lalu.
Selain itu, terdapat pula tiga rumah warga yang mengalami rusak sedang akibat longsor.
"Di Cukuh Balak ada juga lima rumah warga yang rusak ringan akibat longsor," jelasnya.
Tak hanya itu akses jalan sepanjang kurang lebih 30 meter ikut tertimbun longsor.
Kemudian untuk banjir sendiri merusak 12 unit rumah warga di Pekon Tengir Kecamatan Cukuh Balak Tanggamus.
Di lokasi yang sama juga, air banjir merendam empat kelas di SMP Al Islam.
Hendarman mengatakan, untuk saat ini lokasi yang terdapat bencana alam sudah kembali kondusif.
Masyarakat di lokasi tersebut tidak juga sudah kembali beraktivitas dengan normal.
"Sekarang situasi sudah kondusif dan normal," kata dia. (**/red)